
" Kami latihan rebana setiap seminggu sekali yaitu pada hari sabtu setelah Ba'da Sholat Isya hingga selesai sekitar jam 22,30,"Terang Rizki Alif M. salah satu anggota Remaja Mushola.
Anggotanya pun bervariasi dari anak remaja,dewasa,orang tua,hingga lanjut usia sekalipun karena di bentuk belum cukup lama sekitar 3 bulan,maka dari itu masih mencari anggota yang dulu pernah ikut dan bisa rebana untuk memberikan pengarahan pada yang belum bisa rebana agar bisa rebana.
Setelah fakum cukup lama alat-alat tidak pernah dipakai seperti ketipung,kacer,tambori,kotek,dll. Akhirnya kini mulai lagi digunakan dan ada juga bantuan alat-alat dari personal.
Dan ternyata para warga sangat berantusias sekali. Dan agar latihan bisa terus berjalan lancar dan berkembang grup ini mendapatkan pelatihan langsung dari luar yaitu Kyai Sardi dari Dukuh Lirap,Desa Banjarwinangun,Kecamatan Petanahan,Kabupaten Kebumen.
"Mereka asik melantunkan shalawat memuji kebesaran rosul,dengan di iringi nada dengan tempo yang teratur terdengar lantunan suara yang begitu serasi dan indah,penuh dengan makna dari ssetiap kata yg di tembangkan." Terangnya Kyai.
Mendapatkan banyak manfaat dengan bergabung dengan grup rebana tersebut seperti mampu memper erat tali silaturahmi antar warga, juga bisa melestarikan budaya Salawatan yang mulai jarang digemari.
Selain itu jika saat melantunkan Shalawat dan di resapi makna dan artinya bisa menentramkan hati dan jiwa.
Authors : Oki Wahyu Hidayat
0 komentar:
Posting Komentar